cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
NADWA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 24 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2012): Signifikansi Pendidikan Profetis" : 24 Documents clear
Karakter Pendidikan untuk Membentuk Pendidikan Karakter Jalil, Abdul
Nadwa Vol 6, No 2 (2012): Signifikansi Pendidikan Profetis
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2012.6.2.586

Abstract

Existence of madrasa over time increasingly eroded by the waves 'leveling' on behalf of accreditation. As an initiative to defend against scour vision of civiliza-tion, educational institution of Qudsiyyah finally returned to khittah to establish Ma'had Qudsiyyah in Kudus which concentrates on aspects of ulu>mul fiqh. Goals to be achieved is a man of character formation intact (al-Kaun al-jami>') and the balance between mind and heart, body and spirit, skill and character, as well as cognitive, affective and psychomotor. Ma'had Qudsiyyah have set up processes and educational management that reflects management measures, implementation strategies, readiness of human resources of education and edu-cation, indicators of success of the program, design a comprehensive program contains content and contextual analysis of the educational process, technical evaluation and monitoring programs and policy formulation.AbstrakEksistensi madrasah dari waktu ke waktu semakin tergerus oleh gelombang ‘penyamarataan’ atas nama akreditasi. Sebagai ikhtiar untuk mempertahankan visinya melawan gerusan peradaban, lembaga pendidikan Qudsiyyah akhirnya kembali ke khittah dengan mendirikan Ma’had Qudsiyyah Menara Kudus yang berkonsentrasi pada aspek ulu>mul fiqh. Tujuan yang hendak dicapai adalah terbentuknya manusia yang berkarakter utuh (al-kaun al-jami>’) dan seimbang antara akal dan hati, jasmani dan rohani, keterampilan dan akhlak, serta kognitif, afektif dan psikomotorik. Ma’had Qudsiyyah telah menyiapkan proses dan ma-najemen pendidikan yang mencerminkan langkah-langkah pengelolaan, strategi implementasi, kesiapan SDM pendidikan dan kependidikan, indikator-indikator keberhasilan program, desain program yang komprehensif berisikan muatan dan analisis kontekstual proses pendidikan, teknik evaluasi program dan pengawasan dan formulasi kebijakan.
Peningkatan Mutu Madrasah melalui Modal Sosial Ju’subaidi, Ju’subaidi
Nadwa Vol 6, No 2 (2012): Signifikansi Pendidikan Profetis
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2012.6.2.592

Abstract

This paper attempts to examine the important role of social capital in the meninges-forces madrasah education quality. Madrasah as national education subsystem has a heavy burden in carrying out the mandate of the law. The biggest problem is the activity of improving the quality of education that is determined by the achievement of the ultimate goal of education effectively and more efficiently. That goal is the realization of academic ability, moral and social. Structure and values of the communities around it is actually a social capital that should be used by the madrassa to improve the quality of education. Social capital is a means of achieving national education goals. AbstrakTulisan ini mencoba mengkaji peran penting modal sosial dalam peningkatan mutu pendidikan madrasah. Madrasah sebagai subsistem pendidikan nasional memiliki beban yang berat dalam mengemban amanat undang-undang. Problem terbesar adalah kegiatan meningkatkan mutu pendidikan yang ditentukan oleh ketercapaian tujuan akhir pendidikan secara efektif dan lebih efisien. Tujuan itu adalah terwujudnya kemampuan akademik, moral dan sosial. Struktur dan nilainilai yang dimiliki masyarakat sekitar sebenarnya merupakan modal sosial yang seharusnya dimanfaatkan oleh madrasah untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Modal sosial ini menjadi sarana mencapai tujuan pendidikan nasional. 
Signifikansi Paradigma Pendidikan Kritis dalam Dunia Posrealitas Gianto, Gianto
Nadwa Vol 6, No 2 (2012): Signifikansi Pendidikan Profetis
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2012.6.2.588

Abstract

New world as a result of the development of science and technology mutakhir makes sign no longer reflect reality. Representation is no longer associated with the truth. The new world was built by various forms of distortion of reality, free game mark, meaning irregularities and artificiality meaning. The new world was built by many reality distortions, the free sign game, the deviation and appear-ance of meaning. A new reality world draws a metamorphosis which is got by human, from what mentioned as a reality condition, turn to post-reality. The post-reality will not effect at all to human if the critical awareness of human is kept on. Yet, if the critical awareness of human has been eroded, the human has artificial awareness. Actually, the post-reality is not a threat for human’s life if the critical awareness is kept on. Yet, if the critical awareness of human is erod-ed, human will be pressed and dominated by post-reality world.AbstrakDunia baru akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir menjadikan tanda tidak lagi merefleksikan realitas. Representasi tidak lagi berkaitan dengan kebenaran. Dunia baru itu dibangun oleh berbagai bentuk dis-torsi realitas, permainan bebas tanda, penyimpangan makna dan kesemuan mak-na. Dunia realitas baru tersebut melukiskan sebuah metamorfosis yang dialami oleh manusia, dari apa yang disebut sebagai kondisi realitas, ke arah apa yang disebut sebagai kondisi posrealitas (post-reality). Realitas dunia posrealitas ter-sebut tidak akan berdampak apa-apa terhadap manusia jika fakultas kesadaran kritis manusia tetap terjaga, akan tetapi jika fakultas kritis manusia telah terde-gradasi maka yang akan terjadi adalah manusia yang berkesadaran artifisial. Sebenarnya posrealitas bukanlah sebuah ancaman bagi kehidupan manusia se-jauh fakultas kritis manusia masih terjaga dengan baik, akan tetapi jika fakultas kritis manusia telah terdegradasi maka yang terjadi adalah manusia yang tertin-das dan terdominasi oleh dunia posrealitas.
Relevansi Kewibawaan dan Kewiyataan dengan Hasil Belajar Siswa Abdillah, Abdillah
Nadwa Vol 6, No 2 (2012): Signifikansi Pendidikan Profetis
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2012.6.2.593

Abstract

This paper elaborates student echivement based on authority, education, and quality of students’ learning. The study shows that the relationship between authority, education, and quality of students’ learning activity toward learning result in middle school category is bigger than high or low school category. The quality of students’ learning activity is oppointed by authority and education implemented by the teachers in learning process. The authority, education, and quality of students’ learning have relation significantly to the student echivement. The relationship of authority, education, and quality of students’ learning is definitly difference in predicting their echivement. Trough authority and education in learning process, the student’s echivement can be increased. Abstrak Makalah ini mengkaji hasil belajar yang didasarkan pada kewibawaan dan kewiyataan. Kajian ini menunjukkan bahwa hubungan kewibawaan, kewiyataan dan mutu belajar terhadap hasil belajar siswa pada sekolah kategori sedang itu lebih besar daripada sekolah kategori tinggi dan rendah. Tinggi rendahnya mutu kegiatan belajar siswa ditentukan oleh faktor kewibawaan dan kewiyataan yang diimplementasikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Kewibawaan, kewiyataan dan mutu kegiatan belajar siswa berhubungan secara signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hubungan kewibawaan, kewiyataan dan mutu kegiatan belajar siswa berbeda secara nyata dalam memprediksi hasil belajar siswa. Melalui kewibawaan dan kewiyataan dalam proses pembelajaran siswa dapat ditingkatkan hasil belajarnya.
Pendidikan Life Skills Berbasis Budaya Nilai-nilai Islami dalam Pembelajaran Mawardi, Imam
Nadwa Vol 6, No 2 (2012): Signifikansi Pendidikan Profetis
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2012.6.2.589

Abstract

This article explains about life skills education which has role to confirm human function as Allah’s servant and as khalifah in this world. Life skills can help stu-dents to overcome life problems. These skills include the science aspect, mentali-ty, and vocational skills which are related to students’ moral development in order to face the problems in their life. The function of life related to Islamic culture is not only as the skill of work but also widely include the skill for doing the duties as an Allah’s servant and khalifah. The development of curriculum based on life skills must be internalized in formal school learning. This idea is based on the view point that education is for the meaning of life and not for look-ing job. AbstrakArtikel ini membahas tentang pendidikan life skills yang berperan untuk men-gonfirmasi fungsi kemanusiaan manusia sebagai hamba Allah dan sebagai kha-lifah di muka bumi. Life skills sebagai keterampilan hidup dapat membantu pe-serta didik untuk mengatasi berbagai masalah kehidupan. Keterampilan ini meli-puti aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan kejuruan yang berhubungan dengan perkembangan moral siswa yang mereka hadapi sebagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupannya. Fungsi keterampilan hidup terkait dengan nilai-nilai budaya Islam tidak hanya dipahami sebagai keterampilan untuk bekerja tetapi juga mencakup kemampuan untuk melakukan tugas-tugas sebagai hamba dan khalifah Allah secara luas. Pengembangan kurikulum berbasis Life skills harus diinternalisasikan dalam pembelajaran sekolah formal. Ide ini didasarkan pada sudut pandang bahwa pendidikan adalah untuk kehidupan yang bermakna dan bukan hanya semata-mata mencari pekerjaan.
Pengembangan Kualitas Kepribadian Guru Oktradiksa, Ahwy
Nadwa Vol 6, No 2 (2012): Signifikansi Pendidikan Profetis
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2012.6.2.590

Abstract

Teachers play a role in improving the quality of education. As individuals, the teacher is the embodiment of all the unique characteristics according to its position as the teaching profession stakeholders. Personality is the primary foundation for self-realization as an effective teacher in carrying out their professional duties. This requires a teacher to be able to realize effective personal to carry out the functions and responsibilities. Teachers must know himself and is able to develop in the direction of the realization of a healthy personal and plenary. Teacher's personality is an important factor for the success of ter-learning students. Personality of the teacher becomes an example for their students. Teacher's personality into the factors that determine good or bad personality of the child. Good personality became a teacher requirements. Abstrak Guru memegang peran dalam peningkatan mutu pendidikan. Sebagai pribadi, guru merupakan perwujudan dari seluruh keunikan karakteristik yang sesuai dengan posisinya sebagai pemangku profesi keguruan. Kepribadian merupakan landasan utama bagi perwujudan diri sebagai guru yang efektif dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Hal ini menuntut seorang guru harus mampu mewujudkan pribadi yang efektif untuk dapat melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya. Guru harus mengenal dirinya sendiri dan mampu mengembangkannya ke arah terwujudnya pribadi yang sehat dan paripurna. Kepribadian guru merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan belajar anak didik. Kepribadian guru menjadi contoh bagi peserta didiknya. Kepribadian guru menjadi faktor yang menentukan baik atau buruknya kepribadian anak. Kepribadian yang baik menjadi persyaratan sorang guru. Kunci kunci: n.
Nilai Profetis Pendidikan Islam untuk Menanggulangi Perdagangan Manusia Sulhan, Moh.
Nadwa Vol 6, No 2 (2012): Signifikansi Pendidikan Profetis
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2012.6.2.585

Abstract

Trafficking creates human as commerce object by deception modus, trap, tease, fake appointment, forcing and exploitation, even the violations that insult the human. The Consortium of Indonesia Migrant Labour (KOBUMI) noted that 1-1.5 million from 5 million of Indonesia migrant labours are the victim. American Center for International Labor Solidarity (ACILS) report in 2003 noted that 700.000 to 1 million Indonesia migrant labours who is employable as prostitute. Many of provinces in Indonesia, such as North Sumatra, Riau, Lampung, West Java, Jakarta, Central Java, East Java, West Borneo, East Borneo, North Cele-bes, Bali, and The West Lesser Sundas are the sources of trafficking area. Seeing that trafficking serious problem in Indonesia, it is important to encourage the prevention by adopting many of ethic values as the reinforcement of human re-source and education. Here, Islamic education is important enough to overcome anti-trafficking.AbstrakTrafficking menjadikan manusia sebagai objek perdagangan melalui modus pen-ipuan, jebakan, bujuk rayu, janji palsu, pemaksaan dan eksploitasi serta bentuk-bentuk pelanggaran yang merendahkan martabat manusia. Konsorsium Buruh Migran Indonesia (KOBUMI) mencatat 1-1,5 juta dari 5 juta buruh migran In-donesia adalah korban. American Center for International Labor Solidarity (ACILS) report 2003 mencatat terdapat 700.000 sampai 1 juta buruh migran Indonesia yang dipekerjakan sebagai pekerjaan seksual, penghibur, dan ek-sploitasi kerja lainnya. Banyak propinsi di Indonesia seperti, Sumatera Utara, Riau, Lampung, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Bali dan Nusa Tenggara Barat adalah sumber daerah Trafficking. Melihat demikian serius problem Trafficking di In-donesia, dirasa sangat penting untuk mencari bentuk pencegahan melalui adopsi berbagai nilai etis bagi penguatan sumber daya manusia, penguatan kapasitas dengan pendidikan. Di sini, letak Pendidikan Islam untuk menanggulangi anti Trafficking ini menjadi penting untuk dirumuskan.
Kebijakan Pembelajaran Terpadu dalam Meningkatkan Minat Konsumen Pendidikan Fatkuroji, Fatkuroji
Nadwa Vol 6, No 2 (2012): Signifikansi Pendidikan Profetis
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2012.6.2.591

Abstract

Quality educational services to the challenge of pen-education development in Indonesia. Quality education will produce quality human resources as well. Impact many institutions offer learning system integration. It becomes a policy in response to the needs of consumers in an era of globalization and technology era. Learning is useful in solving the problems facing educational institutions and consumer needs. Learning is expected to meet the complexities of the human personality as the integrity of national education goals. Learning system is expected to improve the intellectual and spiritual competence of learners. This policy should be used as a basis for the development of education in this country.AbstrakPelayanan pendidikan berkualitas menjadi tantangan pengembangan pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas pula. Imbasnya banyak lembaga pendidikan menawarkan sistem pembelajaran yang integrasi. Hal ini menjadi kebijakan dalam merespons kebutuhan konsumen di era globalisasi dan era teknologi. Pembelajaran ini berguna dalam memecahkan masalah yang dihadapi lembaga pendidikan dan kebutuhan konsumen. Pembelajaran ini diharapkan menjawab kompleksitas keutuhan kepribadian manusia sebagai tujuan pendidikan nasional. Sistem pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kompetensi intelektual dan spiritual peserta didik. Kebijakan inilah yang harus dijadikan dasar pengembangan pendidikan di negeri ini.
Pendidikan Life Skills Berbasis Budaya Nilai-nilai Islami dalam Pembelajaran Mawardi, Imam
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 6, No 2 (2012): Signifikansi Pendidikan Profetis
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2012.6.2.589

Abstract

This article explains about life skills education which has role to confirm human function as Allah’s servant and as khalifah in this world. Life skills can help stu-dents to overcome life problems. These skills include the science aspect, mentali-ty, and vocational skills which are related to students’ moral development in order to face the problems in their life. The function of life related to Islamic culture is not only as the skill of work but also widely include the skill for doing the duties as an Allah’s servant and khalifah. The development of curriculum based on life skills must be internalized in formal school learning. This idea is based on the view point that education is for the meaning of life and not for look-ing job. AbstrakArtikel ini membahas tentang pendidikan life skills yang berperan untuk men-gonfirmasi fungsi kemanusiaan manusia sebagai hamba Allah dan sebagai kha-lifah di muka bumi. Life skills sebagai keterampilan hidup dapat membantu pe-serta didik untuk mengatasi berbagai masalah kehidupan. Keterampilan ini meli-puti aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan kejuruan yang berhubungan dengan perkembangan moral siswa yang mereka hadapi sebagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupannya. Fungsi keterampilan hidup terkait dengan nilai-nilai budaya Islam tidak hanya dipahami sebagai keterampilan untuk bekerja tetapi juga mencakup kemampuan untuk melakukan tugas-tugas sebagai hamba dan khalifah Allah secara luas. Pengembangan kurikulum berbasis Life skills harus diinternalisasikan dalam pembelajaran sekolah formal. Ide ini didasarkan pada sudut pandang bahwa pendidikan adalah untuk kehidupan yang bermakna dan bukan hanya semata-mata mencari pekerjaan.
Pengembangan Kualitas Kepribadian Guru Oktradiksa, Ahwy
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 6, No 2 (2012): Signifikansi Pendidikan Profetis
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2012.6.2.590

Abstract

Teachers play a role in improving the quality of education. As individuals, the teacher is the embodiment of all the unique characteristics according to its position as the teaching profession stakeholders. Personality is the primary foundation for self-realization as an effective teacher in carrying out their professional duties. This requires a teacher to be able to realize effective personal to carry out the functions and responsibilities. Teachers must know himself and is able to develop in the direction of the realization of a healthy personal and plenary. Teacher's personality is an important factor for the success of ter-learning students. Personality of the teacher becomes an example for their students. Teacher's personality into the factors that determine good or bad personality of the child. Good personality became a teacher requirements. Abstrak Guru memegang peran dalam peningkatan mutu pendidikan. Sebagai pribadi, guru merupakan perwujudan dari seluruh keunikan karakteristik yang sesuai dengan posisinya sebagai pemangku profesi keguruan. Kepribadian merupakan landasan utama bagi perwujudan diri sebagai guru yang efektif dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Hal ini menuntut seorang guru harus mampu mewujudkan pribadi yang efektif untuk dapat melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya. Guru harus mengenal dirinya sendiri dan mampu mengembangkannya ke arah terwujudnya pribadi yang sehat dan paripurna. Kepribadian guru merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan belajar anak didik. Kepribadian guru menjadi contoh bagi peserta didiknya. Kepribadian guru menjadi faktor yang menentukan baik atau buruknya kepribadian anak. Kepribadian yang baik menjadi persyaratan sorang guru. Kunci kunci: n.

Page 1 of 3 | Total Record : 24